[Panduan] Membuat Artikel Agar Disukai Pembaca

Sebenarnya tidak terlalu rumit untuk membuat artikel agar disukai banyak pembaca. Saya akan mengulas sepuluh rahasia penting dalam penulisan yang baik dan benar. Pedoman membuat artikel ini, bisa diterapkan untuk artikel blog/website. Ataupun konten media online lainnya. 10 rumus ini saya dapatkan ketika mengikuti kegiatan belajar cara menulis artikel di bandung.

Jika sepuluha rumus ini diterapkan, InsyaAlloh pembaca tidak mudah bosan dalam membaca tulisan kamu. Bahkan pengunjung bisa betah berlama-lama dalam membaca artikel-artikel kamu. Dengan begitu, tulisanmu juga berpotensi nangkring stabil di halaman satu Google.

Tidak sedikit pengiat konten yang merasa bahwa, Dia sudah menulis artikel / membuat konten dengan sangat bagus. Banyak juga yang klaim, jika tulisannya sudah sangat detail, lengkap dan mendalam. Itu hal biasa dan sering dialami para blogger.

Sayangnya kadang kita sebagai penulis sering lupa. Apakah tulisan yang sudah dianggap bagus itu, juga bagus dari sudut pandang pembaca. Apakah kontennya juga sudah menjawab kebutuhan pembaca? Jangan-jangan tulisan lengkap dan mendalam itu, hanya dari sudut pandang kita sebagai penulis.

Bener begitu ?

Cara Membuat Artikel Agar Disukai Pembaca

Agar penggiat konten tidak GR an (Gede Rumangsa), sudut pandang sebagai penulis harus komplit, sebelum menerbitkan artikel. Kita harus bisa memposisikan diri sebagai penulis sekaligus menjadi pembaca.

Dengan begitu, kita bisa mengevaluasi setiap hasil karya dari penulisan sendiri. Apakah tulisan tersebut sudah enak dibaca. Apakah tulisan tersebut sudah mengalir. Apakah tulisan tersebut sudah bisa menjawab kebutuhan pembaca. Dan apakah-apakah lainya, yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas dalam mebuat artikel.

1. Reset Kata Kunci

Syarat pertama dalam membuat artikel yang disukai banyak pembaca adalah pemilihan keyword yang tepat. Betul. Memilih keyword itu sangat penting. Bahkan, menurut saya mencari kata kunci yang sesuai itu merupakan hal yang paling penting.

Tapi tidak wajib dilakukan, jika tulisanmu tidak memiliki target jumlah pengunjung. Blog kamu hanya dibuat untuk sekedar menjadi tempat curhat saja. Dengan begitu, kamu tetap asik ngeblog tanpa harus pusing dengan jumlah/urusan visitor. Saya yakin kamu bukan kelompok curhater, buktinya kamu sampai di sini. 🙂

Apabila artikelmu kepingin banyak disukai pembaca, menentukan Keyword / kata kunci menjadi kebutuhan wajib. Bahkan menjadi kegiatan nomor satu yang harus dilakukan sebelum menerbitkan sebuah artikel. Dengan menemukan keyword tepat atau kata kunci yang banyak dicari pengunjung, sama saja kamu sudah siap berkompetisi dengan hasil tulisan orang lain.

Itulah dasar pemikiran kenapa, membuat artikel itu membutuhkan perencanaan yang maksimal. Kita harus memastikan topik tulisan yang akan diterbitkan. Kita juga harus mengetahui, apakah topik yang kita angkat, benar-benar diminati banyak orang.

Bahkan itu saja belum cukup, untuk bisa bersaing dan masuk ke halaman satu SERP. Kita harus pastikan bahwa konten kita lebih lengkap, lebih mendalam dari konten yang sudah ada di hasil pencarian.

Dengan perencanaan yang matang, melalui reset kata kunci yang mendalam setidaknya pekerjaan terkait dengan dasar penulisan sudah terselamatkan. Artinya tulisan kita sudah memiliki tujuan yang jelas.

Faktanya, tidak sedikit tulisan yang bagus, lengkap dan mendalam tidak muncul di halaman pertama SERP.

Banyak hal yang menyebabkan kenapa tulisan bagus tidak bisa naik ke halaman satu Google. Bahkan kadang tidak muncul di search engine result page.

Perlu diketahui bahwa, untuk merangking sebuah artikel dibutuhkan pekerjaan tambahan. Pencapaian ini tidak semudah apa yang dibicarakan banyak orang. Butuh upaya dan konsistensi lebih untuk nangkring stabil di halaman satu pencarian.

Concern saya, pada artikel ini tidak sedang mengupas hal itu. InsyaAlloh dilain waktu. Fakus penulisan saya tetap pada judul membuat artikel agar disusukai banyak pembaca.

Lanjut ..

2. Implementasi 5W + 1H

Mengadopsi dan menerapkan prinsip penulisan yang baik harus dijalankan. Jika artikel kita lengkap dengan konten what, when, where, who, why, dan how, sudah barang tentu menjadi artikel yang bermanfaat dan menjawab setiap kebutuhan pembaca. Terlebih untuk web/blog berita. Penerapan dasar penulisan 5w +1H tidak bisa diabaikan.

Penulis harus paham benar topik apa yang sedang dia tuliskan. Ditulis dengan kalimat simpel, namun mudah dimengerti banyak orang. Dengan begitu akan memperjelas informasi sekaligus mengedukasi pembaca melalui tulisannya.

Artikel yang bersifat informatif harus memperjelas kapan kejadian / pelaksanaan / agenda / kegiatan / implementasi melalui tulisannya. Diperlengkap dengan data tambahan seperti gambar, foto, pamflet, video, dan lain sebagainya.

Prinsipnya, dalam membuat artikel itu harus selengkap mungkin terkait informasi apa, kapan, di mana, siapa, mengapa dan bagaimana.

3. Kata Pertama

Dalam membuat artikel, usahakan kata pertama dalam sebuah paragraf jangan sama dengan kata pertama pada paragraf berikutnya.

Penting tidak penting, tapi kalau diterapkan dalam penulisan, ternyata menjadi lebih enak. Terkesan lebih mengalir. Selain itu, pembaca juga tidak jenuh.

Silahkan perhatikan sendiri, jika setiap awal paragraf menggunakan kata yang sama. Terlebih jika berentet paragraf satu, dua, tiga diawali dengan kata yang sama. Terkesan penulis sedang berternak kata-kata atau bahkan kekurangan kosa kata. Berbeda ceritanya jika yang ditulis itu adalah puisi, sajak, ataupun syair.

4. Kata Sambung / Penghubung

Kata sambung / kata penghubung juga disebut dengan konjungsi. Usahakan, jangan ada kata sambung yang sama dari sebuah kalimat lebih dari satu. Saya rasa ini sangat penting diterapkan dalam menulis artikel. Menghindari penggunaan kata sambung yang berlebihan, akan mempersingkat dan memperjelas kalimat. Tulisan lebih mudah dipahami dan tidak terkesan muter-muter dalam pembahasan.

Contoh kata sambung

Contoh konjungsi korelatif:

  1. Baik sekarang maupun nanti
  2. Bukan hanya di rumah melainkan di mana saja
  3. Tidak hanya enak tetapi juga sehat

Contoh konjungsi subordinatif:

  1. Pengandaian: andaikan, sekiranya, seandainya
  2. Syarat: jika, kalau, asalkan, bila
  3. Waktu: sesudah, sebelum, sejak, ketika, sementara
  4. Tujuan: agar, supaya
  5. Cara: dengan
  6. Penjelasan: bahwa
  7. Pemiripan: seolah-olah, seakan-akan, seperti
  8. Sebab: sebab, karena, oleh karena
  9. Konsesif: meskipun, walaupun, biarpun, sekalipun

Saya sering membeli artikel dari penulis profesional. Bahkan mereka klaim bahwa, semua tim penulis adalah lulusan sarjana dari universitas ternama di Indonesia. Faktanya kebanyakan lips services.

Ternyata penggunaan kata penghubung yang berlebihan masih mereka gunakan. Mungkin ini salah satu cara mereka untuk mengejar jumlah kata dalam penulisan. Sejujurnya saya membutuhkan jasa penulis artikel profesional. Tapi artikel yang benar-benar ditulis dengan kaidah penulisan yang baik.

5. Pengulangan Kata

Usahakan jangan ada pengulangan kata yang berlebihan dalam sebuah paragraf. Ini sangat penting untuk diterapkan. Dulu metode ini sering diaplikasikan untuk mengejar kata kunci. Faktanya pengulangan kata yang berlebihan, sangat tidak enak dibaca dan tidak disukai Google.

Sekarang Google sudah semakin canggih. Menyebar keyword berlebihan tidak akan merangking artikel tersebut dengan baik. Google kini semakin keren dalam memfilter hasil pencarian. Penggunaan variasi kata / sinomin sudah bisa diidentifikasi oleh Google bot.

Intinya, Berikan tulisan yang tidak bertele-tele. Mudah dipahami walaupun menggunakan variasi kata. Jangan terlalu mengacu dengan prosentase / jumlah keyword density.

6. Kalimat yang Panjang

Jika kalimat panjang, usahakan diberi tanda baca (,) koma. Saya yakin kamu senang menerangkan apa yang sedang kamu tulis kepada calon pembaca. Kamu juga ingin memperjelas pembahasan. Atas dasar itu, kadang-kadang penulis lupa bahwa kalimatnya sudah sangat panjang.

Sebaikanya jangan menggunakan kalimat yang terlalu panjang. Jika kalimat tersebut panjang, maka layak untuk diberi tanda baca koma. Penggal kalimat yang dirasa panjang, menjadi beberapa kalimat tanpa merubah makna penulisan. Kegiatan ini sangat penting diterapkan saat mulai melakukan pengeditan artikel.

Proses membuat artikel, sangat diperlukan proses pengeditan. Bahkan pengeditan itu bisa dilakukuan berkali-kali. Selain pengeditan masalah tanda baca, panjang pendek kalimat, juga diperlukan pembaharuan isi konten. Hal ini diperlukan jika ada kategori konten yang sudah kadaluwarsa atau tidak relevan lagi.

7. Jumlah Koma

Dalam upaya membuat artikel yang baik, usahakan jangan lebih dari 3 koma dalam satu kalimat. Kecuali penerapan dalam penyebutan item. Terlalu banyak tanda baca koma, memberikan kesan bertele-tele.

Perhatikan penerapan tanda baca koma berikut ini:

  1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
    Contoh: Telepon seluler, komputer genggam, atau tablet sudah banyak digunakan
  2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
    Contoh: Saya ingin membuat blog, tapi bingung memilih domain
  3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
    contoh: Agar jadi penulis yang bagus, kita harus banyak membaca
  4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
    Contoh: Penulisan Artikelnya bagus. Jadi, wajar kalau banyak pengunjung
  5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.
    Contoh: Wah, bukan main !
  6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
    Contoh: Kita harus jadi blogger sukses, ” kata dosen saya”
  7. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
    Contoh: Jakarta, 28 Oktober 2020
  8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
    Contoh: Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
  9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
    Contoh: Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.
  10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
    Contoh: Ny. Aisyah, M.A.
  11. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
    Contoh: 28,5 kg
  12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
    Contoh: Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.
  13. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian.
    Contoh: Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Anda bisa belajar lebih lengkap tentang bagaimana penerapan tanda baca koma yang baik di situs puebi [https://puebi.readthedocs.io/en/latest/tanda-baca/tanda-koma/].

8. Angka

Jika dalam kalimat ada satu angka sebaiknya ditulis dengan abjad saja. Jujur saja, kalau masalah ini saya masih sering melanggar. Pada saat mengikuti pelatihan menulis artikel / membuat artikel, saya lupa tidak menanyakan kenapa masalah ini menjadi penting.

9. Kata Terakhir dan Kata Awal

Kata terakhir dalam sebuah kalimat diusahakan jangan sama degan kata awal pada kalimat selanjutnya. (ini juga kadang masih saya langgar). kalau saya melihat tidak sekaku itu. Kita bisa menggunakan kata terakhir sebagai kata awal selanjutnya, selama tidak berlebihan.

Membuat artikel yang disukai banyak orang, membutuhkan latihan yang berkelanjutan. Banyaknya jam terbang dalam melakukan penulisan, sangat mempengaruhi hasil penulisannya.

10. Paragraf

membuat artikel agar disukai pembaca
membuat artikel agar disukai pembaca

Dalam membuat artikel, usahakan diisi hanya 2 sampai 4 baris per paragraf. Masalah ini, sebenarnya tergantung selera dari masing-masing penulis. Saya pribadi menerapkan ini. Tujuannya simpel. Mempermudah orang dalam membaca. Saat ini blog/website paling banyak di akses menggunakan telepon seluler/handphone.

Dengan mengatur maksimal 4 baris pada setiap paragraf, akan mempermudah pembaca dalam membedakan setiap paragraf. Pembaca tidak harus melakukan scroll down di layar ponsel untuk menyelesaikan bacaan per paragraf.

Jika per paragraf diisi lebih dari 5 baris, layar ponsel akan terlihat penuh dengan tulisan. Mengesankan tidak ada pemisah antar paragraf. User harus melakukan scroll down untuk menyelesaikan bacaan satu paragraf. Selain itu pembaca akan merasa bosan/jenuh.

Intinya, terus berlatih dan berlatih. Evaluasi setiap hasil tulisan kita. Pastikan, kita sendiri enak membaca tulisan tersebut. Setelah itu, double check manfaatnya. Benarkan tulisan kita bisa memberi manfaat buat pembaca atau tidak. Prinsipnya demikian, cara membuat artikel agar disukai banyak pembaca.

Tinggalkan komentar