Dorongan untuk Meraih Kesuksesan yang Terbaik

Setiap orang berhak untuk sukses. Di dunia, maupun di akhirat kelak. Hari ini saya ingin berbagi pengalaman tentang dorongan untuk meraih kesuksesan yang terbaik.

Tidak sedikit orang yang sudah melakukan improvement terhadap dirinya, agar sukses. Mengikuti seminar, pelatihan, in house training, business coaching dan lain sebagainya. Salah satu tujuannya, tidak lain adalah untuk meningkatkan kapasitas diri mereka.

Ini wajar dan normatif. Untuk meraih sebuah kesuksesan memang dibutuhkan upaya besar. Tidak ada rumusnya, keberhasilan datang tiba-tiba tanpa ada ikhtiar/usaha.

Bahkan orang yang sudah bersusah payah dalam berikhtiarpun, tidak memiliki jaminan bakalan menjadi sukses.

Manusia hanya berkewajiban untuk mengupayakan. Masalah hasil, mutlak haknya Tuhan sang penguasa alam. (no debatable)

Pertanyaannya.

Apa iya, efektif mengikuti kegiatan-kegiatan yang sudah disebutkan di atas tadi?

Kalau jawaban singkatnya sih, iya.

Efektif dalam kurun waktu tertentu. Bukan berarti tidak efektif sama sekali.

Artinya tergantung siapa yang mengikuti dan bagaimana kesungguhan dia dalam mempraktekkan ilmu yang didapatkan di setiap kegiatan tersebut. Ini tergantung dari berbagai aspek yang ada.

Tetapi sesungguhnya, bentuk motivasi untuk meraih sukses yang datanya dari luar, menurut saya sifatnya itu sementara. Dorongan itu muncul, menguat, begitu dasyat. Namun sifatnya temporary saja.

Contohnya begini.

Misalnya di kantor ada kegiatan outbond. Dalam kegiatan outbond tersebut, diselipkan juga program pelatihan. Dengan goal untuk “meningkatkan kekompakkan tim”.

kalau saya analisa, kegiatan itu hanya memberikan dmapak sekitar 1-3 bulan saja. Paska pelatihan terasa betul dampaknya. Tim tersebut begitu bersemangat. Mencoba mengimplementasikan apa-apa yang sudah didapatkan ketika seminar.

Setelah itu, efek pelatihan seperti hilang. Kebersamaan, semangat, kekompakkan dalam upaya meraih sukses bersamapun, menguap begitu saja. Karakter, cara kerja, kualitas-kualitas anggota tim kembali lagi. Kembali, seperti sebelum melakukan pelatihan.

Wajar jika kemudian saya bertanya-tanya dalam hati. Apa yang sesungguhnya mempengaruhi personal/tim sehingga tidak bisa konsisten dalam memompa semangat untuk meraih kesuksesan bersama.

Kenapa tidak bisa konsisten dalam menerapkan ilmu-ilmu yang sudah diperoleh dalam pelatihan.

Nah, dalam artikel ini, saya akan jelaskan tentang dorongan/motivasi terkuat yang mendominasi seseorang dalam meraih kesuksesan.

Tentunya ini merupakan versi saya.

Dorongan untuk Meraih Kesuksesan Terbaik

Dislaimer: Saya bukan motivator, saya juga bukan psikolog. Saya menulis kekuatan untuk meraih kesuksesan ini, berdasarkan pengalaman pribadi saja.

Motivasi meraih kesuksesan
Motivasi meraih kesuksesan

Jadi, apa dorongan terkuat agar kita tetap semangat dalam meraih tujuan / keberhasilan?

Sebenarnya, untuk bisa menjaga motivasi diri dalam meraih kesuksesan itu tidak usah mencari jauh-jauh. Mau ikut seminar, pelatihan, ikutan business coaching, ketemunya, motivasi terbaik itu ada dalam diri kita.

Umbul

Bagaimana menggalinya?

Menarik nih..

Cara menggalinya adalah cari katalis-katalis di lingkungan terdekat.

Contohnya apa?

Real contohnya begini saja.

Bentuknya itu bisa, kita merasa terhina, kita merasa tertekan, kita merasa tersudut, kita merasa diijak-injak harga dirinya, kita merasa disepelekan.

Itu adalah katalis terbaik yang harus ditemukan dalam diri kita. Jika sudah ketemu, nanti kita konversikan sebagai motivasi dalam meraih kesuksesan.

Misalnya keluarga ibumu. Keluarga ibumu terdiri dari tiga bersaudara. Qodarulloh, keluargamu adalah keluarga yang paling tidak beruntung dalam hal finansial, memiliki kemampuan ekonomi yang paling rendah. keluarga miskin katakanlah.

Ada kemungkinan perlakukan / gestur saudara-saudara yang lain kurang welcome, terhadap kamu atau keluargamu. Memandang berbeda.

Bahkan mungkin kamu enggan untuk berkunjung. Serba salah. Tidak berkunjung takut dikira sombong. Berkunjung takut disangkain mau hutang. Gitu ya?

Kalau begitu, itu bagus banget untuk dijadikan katalis dalam meraih kesuksesan. Karena triggernya kemiskinan.

Katalis tersebut harus dijaga terus dalam sanubari. dirawat, dipukuk sebagai penyemangat diri untuk meraih kesuksesan. kamu ingat terus apa goalmu. Yang mau kamu capai apa.

Dari pada kita terus merasa terhina, berkunjung ke rumah saudara tidak dianggap, memberikan sesuatu ke saudara seperti tidak ada artinya. Ya memang faktanya begitu. Keluargamu miskin.

Kebanyakan orang, melihat orang lain itu dari tampilan luarnya saja. Karena kamu miskin, maka penerimaan / gestur saudara kurang menghargai.

Nah ini penting banget untuk kamu gali. Karena kamu merasa tidak dihargai, kamu merasa tertekan, kamu merasa terhina, kamu merasa bukan siapa-siapa. Itu kamu tarik setiap hari, dimasukkan dalam benak kamu untuk dikonversikan menjadi penyemangat untuk meraih kesuksesannmu.

Kamu harus tunjukkan kesuksesanmu kepada saudara-saudaramu yang tadinya memandang sebelah mata kepada kamu.

Banyak bentuknya. Tapi paling tidak itu salah satu contoh yang nyata. Yang bisa memotivasi kita, agar kita bisa konsisten dalam menjaga langkah-langkah kita untuk menggapai kesuksesan.

Apakah efektif?

Menut saya…. PALING EFEKTIF!

Motivasi bisnis terbaik adalah motivasi yang datangya dari dalam diri kita, dari dalam keluarga kita, dari dalam orang-orang yang terdekat dengan kita.

Kita perlu membuktikan kepada mereka. Kita akan menunjukkan kesuksesan kepada meraka, nggak tau kapan.

Video

Mudah-mudahan dengan semangat, pemicu motivasi yang jelas, kamu lebih mudah untuk mencapai kesuksesan itu.

Tinggalkan komentar